Cara Menyusun dan Membuat Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah kompetensi profesional. Guru yang profesional mampu mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif. Salah satu indikatornya adalah guru melakukan penelitian, mengembangkan karya inovasi, mengikuti kegiatan ilmiah (misalnya seminar, konferensi), dan aktif dalam melaksanakan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB).


Banyak tuntutan yang ditujukan kepada guru agar dapat melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Namun pada kenyataanya tak jarang guru-guru masih kesulitan untuk melaksanakannya. Banyak pertanyaan dari rekan guru, dari mana memulainya PTK? Bagaimana caranya melaksanakannya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga sudah banyak terjawab melalui workshop-workhsop, dan diklat-diklat yang telah ada. Baik yang dilaksanakan sesama guru atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan peningkatan keprofesionalan guru.

Sebelum melaksanakan PTK, guru dapat memulai dengan menyusun proposal PTK. Proposal merupakan bahan dasar dari laporan penelitian. Laporan PTK akan menjadi lebih mudah disusun apabila guru telah memiliki proposal yang disusun di awal pelaksanaan.
Berikut disajikan Cara Menyusun dan Membuat Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang langkah-langkahnya adalah:

Pertama; adalah menyusun judul, kalimat judul harus mengandung setidaknya 3 aspek, yakni masalah yang dipecahkan, cara mengatasi atau rencana tindakan, dan sasaran atau subyek penelitian.
Contoh Judul:
  1. Meningkatkan pemahaman tentang FPB dan KPK pada siswa kelas IV SDN 2 Kec. ………….. melalui model konstruktivis.
  2. Meningkatkan keterampilan fakta dasar perkalian siswa kelas IV SDN 50 kota ……………………. melalui model permainan.
  3. Diagnosis penyebab kesalahan siswa dan remidinya dalam perkalian susun ke bawah cara pendek di kelas IV SDN 25 Kab……………………..
Kedua; menyusun latar belakang, latar belakang umumnya berisikan uraian, antara lain tentang:
  1. Kondisi ideal dan kondisi riil pendidikan atau pembelajaran yang saat ini berkembang di sekolah.
  2. Permasalahan-permasalahan pembelajaran yang muncul atau ditemukan, beserta uraian tentang kemungkinan-kemungkinan penyebabnya.
  3. Dampaknya jika masalah pembelajaran tersebut tidak segera diatasi.
Ketiga; menyusun rumusan masalah, rumusan masalah ditulis berdasarkan rumusan kalimat masalah yang telah dibuat. Contoh : 1) Apa saja yang menjadi penyebab kesalahan siswa pada perkalian susun ke bawah dengan cara pendek? 2) Strategi pembelajaran apa yang dapat dilakukan untuk memberi motivasi sehingga dapat memperbaiki penyebab kesalahan siswa tersebut?

Keempat; menyusun tujuan penelitian, tujuan penelitian disesuaikan dengan rumusan masalahnya. Contoh : 1) Mendiskripsikan penyebab kesalahan siswa pada perkalian susun ke bawah dengan cara pendek. 2) Mencari strategi pembelajaran yang dapat memberi motivasi kepada siswa dalam perkalian susun ke bawah dengan cara pendek di kelas IV SD.

Kelima; menyusun manfaat PTK, manfaat PTK dapat dikaitkan dengan manfaat bagi anak didik, bagi guru sendiri dan guru-guru yang lain, dan bagi peningkatan kualitas pembelajaran dan pendidikan secara umum. Contoh: 1) Mengungkap kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang perkalian susun ke bawah dengan cara pendek. 2) Strategi pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis dan teori Bruner dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam perkalian susun ke bawah dengan cara pendek.

Keenam; menyusun kajian pustaka, kajian pustaka yang terlalu teoritik pada PTK (penelitian yang praktis) untuk guru dalam memperbaiki pembelajaran tidak terlalu penting jika guru merasa terlalu terbebani. Jika hasil kajian buku sumber yang terkait dengan tema terlalu sedikit dapat dimasukkan pada latar belakang. Untuk menulis atau menyusun kajian pustaka guru peserta perlu membaca beberapa buku sumber atau artikel yang terkait dengan topik dan permasalahan PTK. Kajian pustka sebaiknya dari sumber yang terkini kira-kira 10 tahun terakhir.
Misalnya: topik PTK tentang ”perkalian susun ke bawah dengan cara pendek menggunakan pendekatan konstruktivis”, maka guru peserta disarankan berusaha mencari buku sumber, membaca dan menguraikannya dalam kajian pustaka tentang pengertian perkalian susun ke bawah dan konstruktivis. Jika masalah peningkatan belajar perkalian susun ke bawah dengan cara pendek hendak dilakukan dengan penggunaan model pembelajaran konstruktivis, maka dalam kajian pustaka guru peserta harus merujuk dan mengulas tentang pembelajaran konstruktivis dan kelebihannya.

Ketujuh; Menyusun metode penelitian, metode penelitian berisi deskripsi tentang :
  1. Subyek Penelitian
  2. Lokasi Penlitian dan Jadwal Pelaksanaan
  3. Data dan Sumber Data
  4. Instrumen Penelitian
  5. Teknik Analisis Data
  6. Tahap-tahap Penelitian (Siklus I, Siklus II (dilakukan sesuai hasil refleksi Siklus I))
  7. Perkiraan Biaya Penelitian (jika digunakan untuk mengusulkan dana ke sponsor)
  8. Personalia Penelitian
Kedepalan; jadwal penelitian, jadwal penelitiannya disusun dalam bentuk Gantt Chart.

Kesembilan; daftar rujukan/pustaka. Daftar pustakan dimaksud adalah Buku referensi yang dijadikan rujukan dalam kepentingan PTK yang sedang dan akan dilaksanakan, penulisan daftar pustaka sesuai ketentuan.

Demikian sajian informasi mengenai Cara Menyusun dan MembuatProposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dapat Penulis sampaikan pada kesempatan ini. Semoga Bermanfaat.
Labels: Pe Te Ka

Thanks for reading Cara Menyusun dan Membuat Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Please share...!

0 Komentar untuk "Cara Menyusun dan Membuat Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)"

Back To Top